Kamis, 24 Mei 2012

air mata kebahagiaan

Malam paling panjang dalam hidupku. Tidur ditemani oleh air mata. Tak ada celah sedikitpun untuk sekedar melupakan mimpi terburuk itu.
Tuhan,
Aku ingin terbangun dari mimpi yang memenjarakanku dalam kegelapan itu
Ku coba menutup mata ini walau hanya sekejab. Dan ku buka kembali dengan harapan tak ada lagi hal yang menyakitkan. Namun yang ku lihat hanya kenyataan pahit yang hanya dapat ku lalui seorang diri
Tiada teman,
Tiada sahabat,
Sepi. . . . . . .
Tak ada cahaya sedikitpun yang mampu mengeluarkan ku dari semua ini. Akankah ini akhir dari segalanya?
Tuhan apakah takdir pahit ini yang telah Engkau rencanakan untuk hidupku?
Adakah takdir manis yang tlang Engkau tuliskan untukku?
Akankah selamanya ku rasakan sepi tanpa seorang pun mengerti?
Sampai kapan Tuhan Engkau menghukumku dengan dunia yang sempit ini?
Aku ingin merasakan hidup seperti mereka. Canda tawa selalu menghiasi bibir mereka. Tak ada air mata yang terjatuh lagi. Tak ada dunia kelam seperti  apa yang aku alami. Apakah ini yang dinamakan dengan keadilan?
Tuhan aku ingin bukti dari janji-janju-Mu dalam kitab-Mu. Aku ingin keadilan-Mu. Keadilan untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan juga akhirat. Namun sampai saat ini, mengapa kebahagiaan itu hanya datang untuk membawaku terbang ke langit-Mu dan menjatuhkan ku kembali ke bumi-Mu?
Tuhan, mata ini telah perih untuk menatap masa depan yang tak tau bagaimana. Aku serahjkan semua hidup dan matiku pada tangan-Mu. Kepercayaan yang terbaik pasti Engkau berikan untukku tak akn pernah luntur. Mungkin air mata ini adalah awal dari rencana-Mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar