Kamis, 29 Maret 2012

still. . . . .

Aku tulis ini bukannya aku ingin mengadu pada siapa-siapa atau menjelek-jelekkan orang di hadapan orang lain. Namun aku hanya ingin mengungkapkan kata-kata yang ada di pikiranku. Dan aku hanya ingin dikenang oleh orang-orang yang pernah mengenalku. Apa lagi oleh orang yang aku sayangi, yang pernah aku sakiti, keluargaku, sahabat & teman-temanku, dan orang yang paling AKU CINTAI. . . . .

Mengingat saat ALLAH masih sayang sama aku. Saat aku diijinkan bahagia bersama orang yang aku cintai. Tapi kenapa aku slalu beranggapan jika ALLAH nggak adil? Bahkan akulah yang nggak adil kepada ALLAH! Akulah yang slalu merbuat berbagai kesalahan yang membuat-Nya marah padaku! Dan akhirnya apa? Aku harus menanggung apa yang seharusnya aku tanggung.

Tapi kenapa hati ini.... pikiran ini.... perasaan ini slalu saja menganggap-Nya tidak adil? Bukankah itu yang sepantasnya aku dapat dari apa yang aku perbuat pada-Nya dan semua orang yang menyayangiku? Aku tidak pernah bisa membahagiakan mereka. Bahkan untuk sekedar membanggakan mereka saja pun aku masih mengeluh.
Tapi aku memang manusia yang tidak tahu bagaimana cara berterima kasih. Aku selalu membantah, mengeluh, bahkan memarahi mereka. Apakah aku masih bisa dikatakan ‘teman yang baik’?

YA ALLAH.....
Ampunilah dosaku. Ijinkanlah aku bersujud dihadapan-Mu. Aku sadar. Hanya Engkaulah yang dapat mengerti bagaimana hatiku. Yang selalu tertekan oleh semua orang. Orang yang selama ini slalu aku anggap yang paling mengerti hati ini. Tetapi.... itu semua salah. Engakaulah yang dapat membuat hati ini terasa tentram dan damai. Engkaulah yang selalu setia mendengarkan curahan hati ini. Tidak seperti ‘dia’ yang hanya menganggap aku ini ada jika dia butuh. Aku ingin keadaan seperti dulu saat semua masih baik-baik saja. Tetapi waktulah yang membuat semua berubah. Aku bingung... Aku tidak tahu harus berbuat apa lagi. Bahkan aku pernah berpikir untuk mati. Tapi apakah Engkau sudi menerimaku yang seperti ini? Aku rasa Engkau masih mengijinkanku untuk memperbaiki semua. Tapi aku tidak tahu dari mana hamba bisa memulai memperbaikinya? Semua kacau. Semua terlalu cepet berlalu.

AKu berusaha untuk mengalah. Tetapi mengapa hati ini selalu tidak bisa mengalah sedikit pun? Aku bingung, YA ALLAH. Tolong aku. Bukakanlah pintu maaf mereka bagiku. Aku terima walau hanya sedikit.

Untuk orang yang aku sayangi,
Terima kasih untuk apa yang sudah kalian beri. Aku hormati segala pilihan kalian.

Untuk orang yang menyayangiku,
Terima kasih karena kalian sudah ada di sini dan membuat aku tetap tegar.

Untuk orang yang pernah aku sakiti,
Maaf aku telah melukai kalian. Aku tidak bermaksud seperti itu. Mungkin egoku dan emosikulah yang membuatnya menjadi seperti ini. aku harap kalian dapat menerima maafku. Dan terima kasih.

Untuk orang yang pernah melukaiku,
Terima kasih untuk pelajaran yang sudah kalian beri untuk ku. Pelajaran yang sangat berharga. Aku sadar, tersakiti bukanlah hal yang mudah untuk di hilangkan. Dan aku sadar itu yang pernah orang lain rasakan karena ulahku juga. Terima kasih dan maaf.

Untuk keluargaku,
Ayah, aku sangat menyayangimu. Aku lihat betapa engkau bekerja dengan keras untuk menghidupiku dan semua keluargamu. Aku minta maaf karena aku belum bisa membuatmu bangga dan bahagia. Tetapi aku pasti berusaha menjadi lebih baik.
Ibu, aku minta maaf karena hanya selalu melukai hatimu. Aku sadar. Akulah yang salah. Ijinkan aku berlutut dan mencium kakimu. Dan ijinkanlah aku berada di surga, di telapak kakimu. Aku akan buktikan aku bisa.
Dan, aku sayang pada semua keluargaku yang sudah mengajariku arti kehidupan. Walau kadang itu pahit, tetapi aku yakin itulah hidup yang harus aku tempuh. Bahkan di depan sana aku harus lebih belajar dengan kerasnya membuat segala rintangan terasa mudah dalam pelukan keluarga.

Untuk para sahabat dan temanku,
Maaf jika selama ini aku hanya bisa menyakiti kalian. Aku minta maaf. Aku hanya manusia bisasa yang tidak akan mungkin bisa sempurna. Yang hanya bisa merepotkan kalian. Kalian berhak untuk marah atau benci ma aku. Tapi aku mohon maafkan aku. Aku menyesal. Dan aku akan buktikan untuk menjadi yang lebih baik. aku harap persahabatan ini... pertemanan ini akan selamanya bersama dalam lindungan ALLAH.
Aku juga mengucapkan terima kasih karena kalian sudah mau memberikan aku berbagai pengalaman. Dan mengajarkan aku berbagai ilmu yang tak akan pernah aku lupakan. Aku harap dalam hati kalian, nama “dyta” tak akan pernah hilang. Dan kalian mau menganggap aku sahabat, teman, kakak, maupun adik. Sekali lagi maaf dan terima kasih.

Dan untuk orang yang aku cintai,
Mungkin sayangku banyak aku bagi untuk para sahabatku. Namun cinta ini. kasih ini. hanya untukmu. Dari dalam hatiku, perasaanku, dan seluruh raga ini, aku katakan dengan sadar dan sejujur-jujurnya, bahwa aku sangatlah mencintai kamu. Walau aku tahu kamu sangat mencintainya dan tidak akan pernah mungkin memberikan cintamu padaku. Tapi aku tidak pernah menuntut untukmu membalas sayang ini... cinta ini.. hanya saja aku pinta satu hal. Hanya satu. Jika orang yang kamu cintai lebih memilih laki-laki lain karena cintanya, tolong lepaskan dengan cintamu itu. Biarkan dia pergi bersama perasaan yang kamu rasakan. Dan cintailah orang yang benar-benar bisa menerima kamu apa adanya. Buka orang yang ingin kamu seperti ini-itu. Walau itu bukan aku. Aku terima. 1 hal yang terpenting untukku. Kamu dapat bahagia dengan orang yang benar-benar mencintaimu juga kamu cintai. Dan dia dapat membahagiakanmu serta menjagamu. Jujur itu hal yang paling berat untukku. Untuk hati ini. tetapi aku tidak pernah menuntut lain. Sudah cukup merasakan kebahagiaan dari bahagiamu saja. Aku sudah sangatlah senang.



TERIMA KASIH
dan
MAAF







sadis
dyta